Kemenag KLU. SMPN 3 Tanjung yang berada di Jalan Pendidikan Desa Sokong Kecamatan Tanjung akan membangun mushala sebagai sarana tempat praktek ibadah dan sekaligus sebagai sarana untuk meningkatkan kegiatan keagamaan. Kepala SMPN 3 Tanjung, Ni Luh Tesi kepada wartawan mengungkapkan bahwa pembangunan mushala ini sangat dibutuhkan ( 01/07). Ni Luh Tesi juga turut serta meninjau langsung proses awal pembangunan mushala dan melihat secara langsung penentuan arah kiblat.
“ Awalnya kita sebenarnya memiliki mushala di belakang yang dibangun sekitar tahun 90 an, namun ketika terjadi gempa tahun 2018 lalu, seluruh bangunan ruang kelas termasuk mushala ambruk dan rata dengan tanah. Dan rencananya kami akan membangun mushala yang baru sebagai tempat para siswa – siswi serta para guru untuk melaksanakan praktek ibadah dan semua ini terlaksana atas dukungan alumni serta para guru “ ungkap Ni Luh Tesi
Ni Luh Tesi juga mengungkapkan, sejak terjadinya gempa sampai dengan saat ini dan hampir lebih dari setahun, para siswa – siswi khususnya yang muslim melaksanakan kegiatan ibadah di masjid yang tidak jauh dari sekolah dan dirinya melihat hal ini sangat tidak efektif. Dan mushala yang ada didalam lingkungan sekolah sangat dibutuhkan, bukan hanya sekedar sebagai tempat melaksanakan shalat saja, namun juga sebagai tempat pendidikan keagamaan.
Rencananya, pembangunan mushala ini akan dibangun di halaman kosong depan sekolah dengan ukuran sekitar 7 meter x 7 meter dan seluruh biayanya berasal dari sumbangan para alumni serta para guru dan donator lainnya. Kegiatan pengukuran dan sekaligus penentuan arah kiblat atau kalibrasi dilaksanakan oleh Tim Kalibrasi dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lombok Utara yang didampingi Pembina Ketaqwaan sekaligus guru Agama Islam Ustadz Mujitahid, S.Pdi.
Seperti yang diungkapkan Ni Luh Tesi, bahwa yang bersekolah di SMPN 3 Tanjung terdiri dari 3 ( tiga ) agama yaitu Agama Islam, Agama Hindu dan Agama Budha dengan jumlah siswa – siswi mencapai 450 orang yang terdiri dari kelas VII, VIII dan IX . Untuk siswa – siswi non muslim mereka bisa melaksanakan kegiatan praktek keagamaan ditempat ibadah sesuai agama masing – masing dan jumlah mereka tidak terlalu banyak jika dibandingkan dengan siswa yang beragama Islam yang mencapai 80%.
Pembina Keagamaan sekaligus Guru Agama Islam Ustadz Mujitahid sangat berharap pembangunan mushala ini bisa cepat selesai dan semoga ada perhatian dari Pemerintah Daerah dan rencananya mushala tersebut akan diberi nama Mushala Al Bayyinul Ulum. ( Humas Kemenag )
0 komentar:
Posting Komentar